Enam Fungsi Garam dalam Makanan

Garam dapat memengaruhi rasa, warna, dan tekstur makanan

Garam mungkin paling dikenal karena perannya sebagai pengawet makanan dan agen penyedap. Ini telah digunakan untuk mengawetkan makanan selama ribuan tahun dan merupakan bumbu yang paling umum, tetapi garam juga memainkan peran lain yang kurang dikenal dalam makanan yang kita makan: Ini adalah nutrisi penting, ia menyediakan rasa dan tekstur, dan itu meningkatkan warna. . Untuk alasan ini, garam digunakan dalam produksi makanan, itulah mengapa kandungan natrium dari makanan olahan sangat tinggi.

Garam sebagai Pengawet Makanan

Daging yang mengandung garam dan makanan lain adalah metode pelestarian makanan tertua, dan banyak digunakan sebelum pendinginan tersedia. Garam bertindak sebagai pengawet dengan mengeluarkan uap air dari makanan, karena mikroba yang dapat merusak makanan membutuhkan kelembapan untuk tumbuh. Banyak mikroba penyebab penyakit juga tidak dapat tumbuh dengan adanya garam.

Ketika garam dicampur dengan air, itu disebut air asin. Brining adalah merendam makanan dalam air yang sangat asin ini dan digunakan untuk mengawetkan dan membumbui makanan (acar adalah bentuk brining).

Garam sebagai Peningkat Tekstur

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa garam memainkan peran besar dalam menciptakan tekstur dalam makanan. Ketika membuat roti ragi , jumlah garam sangat mempengaruhi laju fermentasi ragi dan pembentukan gluten, yang keduanya secara signifikan akan mempengaruhi tekstur akhir roti. Garam juga memiliki efek mendalam pada gelatinisasi protein, yang terjadi pada produksi keju dan banyak jenis daging olahan seperti sosis, bologna, dan ham.

Dalam produk daging olahan, garam membantu mempertahankan kelembapan, sehingga lebih sedikit lemak jenuh yang dibutuhkan. Kristal garam besar juga sering digunakan untuk menambahkan tekstur yang renyah, seperti pretzel.

Garam sebagai Peningkat Rasa

Garam bertindak dalam berbagai cara untuk meningkatkan cita rasa makanan. Tidak hanya unsur rasa "asin" salah satu yang paling diinginkan oleh manusia, tetapi garam juga dapat mempengaruhi elemen rasa lainnya, seperti manis dan pahit.

Dalam jumlah kecil, garam akan meningkatkan rasa manis dan karena itu sering ditaburkan pada buah segar atau ditambahkan ke permen seperti karamel. Garam juga bisa menangkal rasa pahit dalam makanan — garam sering digunakan untuk sayuran dan buah zaitun yang "de-bitter". Garam juga akan membantu melepaskan molekul-molekul tertentu dalam makanan, mengeluarkan beberapa rasa bahan dan membuat makanan lebih aromatik.

Garam sebagai Sumber Nutrisi

Meskipun kebanyakan orang Amerika mengkonsumsi terlalu banyak sodium, itu adalah nutrisi yang sangat penting untuk bertahan hidup. Garam meja murni terdiri dari sekitar 40 persen natrium dan 60 persen klorin. Kebanyakan garam meja di Amerika Serikat juga memiliki yodium yang ditambahkan pada mereka untuk mencegah kekurangan yodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan gangguan tiroid, termasuk gondok.

Garam sebagai Binder

Karena garam membantu membentuk gel protein, itu dapat digunakan sebagai agen pengikat. Ketika garam ditambahkan ke makanan seperti sosis atau daging olahan lainnya, itu menyebabkan gelatinisasi protein yang kemudian menahan produk bersama-sama.

Garam sebagai Penambah Warna

Warna cerah dari banyak daging olahan, seperti ham atau hot dog, sebagian disebabkan oleh garam. Kehadiran garam membantu mempromosikan dan mempertahankan warna, baik buatan maupun alami, dan mencegahnya berubah menjadi abu-abu atau berlumpur.

Garam juga meningkatkan karamelisasi pada kerak roti, membantu menciptakan warna keemasan.