Chimaki - Pangsit Jepang

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Chimaki

Chimaki adalah pangsit Jepang yang terbuat dari berbagai bahan, yang dibungkus dengan daun (bambu, pisang, atau buluh) dan dikukus.

Latar Belakang

Dalam budaya Jepang, chimaki, atau pangsit, dinikmati pada 5 Mei untuk merayakan Hari Anak Jepang, juga dikenal sebagai "kodomo no hi" dan sebelumnya disebut sebagai Boys 'Day. Pada hari libur nasional ini, semua anak laki-laki dan perempuan di seluruh Jepang dirayakan untuk mengharapkan kebahagiaan dan kesehatan yang baik.

Latar belakang tambahan mengenai Hari Anak Jepang dan makanan perayaan tersedia di artikel di sini .

Diyakini chimaki berasal dari budaya Cina. Zongzi , padanan Cina dari chimaki Jepang, adalah kue beras ketan. Secara tradisional, zongzi dinikmati pada hari kelima kalender lunar kelima, atau 5 Mei, untuk merayakan Festival Duanwu, juga dikenal sebagai Festival Perahu Naga.

Zongzi Cina berbeda dari chimaki Jepang, sebagian besar karena tambalan yang digunakan dalam pangsit lengket (ketan). Misalnya, zongzi mungkin termasuk telur, bebek, ayam, babi, barbekyu char siu, sosis, kacang tanah, chestnut, pasta kacang merah atau pasta kacang hijau.

Jenis Chimaki

Dalam masakan Jepang, ada dua kategori chimaki: manis dan gurih.

1. Chimaki manis mungkin termasuk tambalan seperti beras ketan, gelatin kacang merah manis yang dikenal sebagai "yokan", atau bubuk kudzu (garut) dan dinikmati sebagai camilan atau pencuci mulut.

2. Chimaki gurih, mirip zongzi Cina, termasuk campuran ketan lengket, daging dan sayuran. Beberapa daging yang biasa digunakan adalah ayam dan babi, sementara sayuran mungkin termasuk rebung muda (diambiloko), jamur shiitake, wortel, burdock root (gobo), chestnut (kuri), atau kacang ginko.

Chimaki gurih sering dinikmati sebagai hidangan pembuka, kudapan, atau makanan.

Di Jepang, karena pendekatan Hari Anak (kodomo no hi), jenis makanan penutup manis chimaki biasanya tersedia untuk dijual di supermarket, toko-toko manis atau kafe. Camilan chimaki serupa mungkin tersedia untuk dijual di supermarket Jepang di negara-negara Barat atau Eropa, namun versi sederhana chimaki manis dapat dengan mudah dibuat di rumah. Resepnya tersedia di sini.

Metode Memasak

Membuat chimaki menggunakan metode tradisional bisa jadi rumit. Dalam metode ini, beras ketan mentah direndam semalam, dikeringkan, dan kemudian dibungkus dengan bambu, pisang atau daun buluh bersama dengan berbagai bahan. Proses membungkus beras yang belum dimasak dapat menjadi tantangan. Chimaki kemudian dikukus selama 50 menit hingga 1 jam, sampai beras ketan dan bahan lainnya sepenuhnya matang.

Metode pembuatan chimaki yang lebih mudah dan tidak memakan banyak waktu adalah dengan terlebih dahulu mengukus beras ketan dalam penanak nasi, lalu membungkus nasi yang sudah matang di dalam daun dan uap untuk waktu yang lebih singkat (15 hingga 20 menit). Dalam acara bambu, pisang, atau daun alang-alang tidak mudah diakses oleh koki rumahan, proses mengukus beras ketan yang dimasak di daun dapat dihilangkan seluruhnya.

Salah satu manfaat mengukus nasi dengan daun adalah daun memberikan aroma yang menyenangkan dan rasa ringan pada nasi, tetapi langkah ini dapat dihilangkan dan beras ketan masih akan cukup menyenangkan.

Resep makanan penutup chimaki modern dan mudah untuk Hari Anak Jepang tersedia di sini .