Profil Makanan Kuba

Sebagai koloni Spanyol pertama dan terakhir di Karibia, makanan Kuba masih memiliki ikatan kuat dengan pengaruh Spanyol . Selama era kolonial, Havana adalah pelabuhan perdagangan penting dan imigran Spanyol melewati kota sebelum pindah ke kota-kota dan pulau-pulau lain. Banyak imigran berasal dari Spanyol selatan; maka banyak hidangan Kuba memiliki akarnya di Andalucía.

Revolusi dan kehancuran hubungan AS pada 1961 sangat mengubah makanan Kuba.

Kuba terputus dari sumber impornya dan harus mencari sumber lain untuk menjaga ekonomi tetap berjalan. Ketika Fidel Castro mendeklarasikan revolusi Marxis-Leninis, hubungan mereka diperkuat dengan Uni Soviet. Produk makanan baru memasuki diet Kuba dengan gandum, pasta, pizza, dan yogurt menjadi sangat penting. Ayam dan ikan lebih diutamakan daripada daging babi, meskipun daging babi masih merupakan daging pilihan. Daging sapi dan lemak babi hampir menghilang dari diet.

Peristiwa abad ke-20 memiliki dampak besar pada makanan Kuba. Karena kebijakan AS melarang perdagangan dengan Kuba, pulau itu terpaksa mengubah pola makannya. Di Kuba, Anda tidak akan menemukan pengaruh Amerika pada makanan Kuba. Namun, di komunitas imigran Kuba Amerika seperti Miami, pengaruh Amerika hadir dalam makanan dan resep Kuba.

Makanan Kuba sangat bergantung pada akar dan umbi-umbian, seperti malanga, kentang, boniatos, dan yucca. Makanan bertepung lainnya termasuk pisang raja, pisang, dan beras.

Beberapa hidangan yang mungkin Anda kenali adalah Moros y Cristianos (kacang hitam dan nasi), lechón asado (babi panggang lambat), dan pollo en salsa (ayam dalam saus). Juga, tortilla di Kuba adalah telur dadar sederhana dan bahkan tidak mirip dengan tortilla Meksiko. Kuba juga suka pizza. Beberapa topping favorit termasuk ham, chorizo, dan bawang.